"Baik untuk permainan kedua..." Gurunya meneruskannya......
"Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet.
Permainannya adalah , bagaimana caranya mengambilQur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"
Murid-muridnya berfikir . Ada yang mencuba dengan tongkat, dan selainnya.
Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet ..
"Murid-murid, begitulah ummat Islam dengan musuhnya. .. Musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terangan. ..Kerana tentu anda akan menolaknya dengan mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan monolak kita secara ansur-ansur, sehingga kita tidak sedar.
"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat.Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja dinding dan peralatan akan dikeluarkan dulu,
kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan. ..."
"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan merusakan kita.
Mulai dari perangai kita, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kita muslim, tapi kita telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara mereka...
Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini
semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita... "
"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak kita, cikgu?"tanya murid- murid.
"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang Islam, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi."
"Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang secara terang-terangan, kita akan bangkit serentak, baru mereka gerun".
"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, ambil iktibar ye semua.. mari kita berdoa dahulu sebelum pulang..."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan